Biro-biro Perjalanan Haji dan Umroh Perlu Dievaluasi

30-08-2017 / KOMISI V

Berkaca dari kasus First Travel dengan korban jemaah umroh mencapai puluhan ribu orang, maka biro-biro perjalanan haji dan umroh perlu dievaluasi. Seperti perbankan,  kalau memberikan bunga tinggi biasanya banknya mau collaps. Sama seperti itu biro-biro perjalanan yang memberi harga murah, jangan-jangan juga mau collaps.

 

“ Mereka umumnya hanya memanfaatkan situasi. Justru iming-iming besar itu lebih membahayakan. Biro-biro perjalanan yang memberi janji-janji lebih justru perlu diwaspadai,” tekan anggota DPR Sungkono menanggapi kasus First Travel.

 

Dalam percapakannya dengan pers Rabu (30/8) politisi PAN dari Dapil Jatim ini menyebutkan bahwa masyarakat Islam yang mayoritas di Indonesia ini banyak peluang untuk berbuat kecurangan seperti itu. Model perusahaan umroh dan haji semacam multi level marketing (MLM) banyak dijumpai, Karena itu dia berharap masyarakat harus lebih berhati-hati.

 

Menurut Sungkono, kemasannya bisa saja berorientasi misi keagamaan seperti umroh tapi pengalaman di Indonesia seperti MLM dan bentuk lain yang merugikan masayarakat. Ini terjadi karena ketidaktahuan masyarakat, dan mereka tergoda dengan rayuan dan janji-janji yang lebih murah. “ Masyarakat pasti mudah tertarik dan senang apalagi dengan persoalan haji yang daftar tunggunya lama. Kondisi dan situasi inilah yang dimanfaatkan oleh orang-orang seperti itu,” jelas Sungkono.

 

Pihaknya mengakui belum tahu proses hukum yang akan dijatuhkan kepada FT ini, namun berharap masyarakat hati-hati, kasus ini sebagai pengalaman dan informasi yang bisa diambil hikmahnya. “Jangan mudah mendengar atau mempercayai promo-promo yang tidak masuk akal,” tandasnya.

 

Kepada pemerintah, dia mengharapkan selain mempersiapkan regulasi juga pelaksanaan pengawasan harus lebih ketat.“ Pengawasan dan evaluasi kepada biro-biro perjalanan harus lebih ketat, bila kajian menemukan hal yang berpotensi merugikan masyarakat harus ditindak tegas,” tambahnya.

 

Ia menyambut baik rencana Komisi VIII membentuk Panja Umroh-Haji sebagai upaya mencari jalan terbaik mengatasi kasus-kasus umroh dan haji yang banyak merugikan umat. “ Saya berharap masyarakat jangan mudah tergiur dengan janji-janji biro perjalanan yang indah tetapi berakhir dengan penipuan dan menyengsarakan umat,” ia menambahkan. (mp) Foto:Jaka/jk

BERITA TERKAIT
Biaya Transportasi Tinggi, Komisi V Dorong Desain Ulang Integrasi Moda Transportasi
06-08-2025 / KOMISI V
PARLEMENTARIA, Jakarta - Wakil Ketua Komisi V DPR RI, Andi Iwan Darmawan Aras berpandangan tingginya biaya transportasi yang dialami masyarakat...
Zero ODOL Berlaku 2027, Syafiuddin Minta Pemerintah Lakukan Sosialisasi Masif
05-08-2025 / KOMISI V
PARLEMENTARIA, Jakarta - Anggota Komisi V DPR RI Syafiuddin, menyatakan dukungan penuh terhadap kebijakan penerapan zero Over Dimension Over Loading...
Saadiah Tegaskan Pentingnya Ketahanan Air di Wilayah Kepulauan
04-08-2025 / KOMISI V
PARLEMENTARIA, Jakarta - Anggota Komisi V DPR RI, Saadiah Uluputty melakukan kunjungan kerja ke Balai Wilayah Sungai (BWS) Maluku, Sabtu...
Jembatan Pulau Balang yang Akan Jadi Rest Area Harus Fokus Pada Keselamatan
30-07-2025 / KOMISI V
PARLEMENTARIA, IKN – Jembatan Pulau Balang di Penajam Paser Utara (PPU), yang menjadi penghubung vital antara Kota Balikpapan dan Kawasan...